” Stop Pembenaran BASI, ‘Aku Mau Jilbabin Hati Dulu!’ “

 

Jilbab janagn malu memakai nya

Jilbab kau kenakan

Jilbab POL

Jilbab syari biru muda

Jilbab menutup aurat

 

” Stop Pembenaran BASI, ‘Aku Mau Jilbabin Hati Dulu!’ “

Bismillah. Assalamu’alaikum.

1. Banyak yang bilang.. ” Ah.. aku MAU JILBABIN HATI DULU ???”. Gimana nih kalo gini?

2. A : “Ukhti afwan…Kenapa kamu tidak berjilbab?”

3. B : “Ah…Suka2 saya. Walaupun tidak berjilbab, yang penting kan hatinya!!”

4. A : “Berarti kalo ada orang ynag gak mau shalat, gak mau puasa, gak mau zakat, gak mau sedekah, gak mau berbakti kepada orgtua, dll, boleh ya?

5. A : Kan yang penting hatinya???

6. B : “Beda itu!…Banyak wanita yang gak berjilbab tapi hatinya baik, dan banyak juga wanita yang berjilbab tapi hatinya buruk!

7. A : “Itu gak beda, karena sama2 perintah Allah. Jilbab itu aplikasi dari ketaatan kita dalam beragama.

8. A : Bagaimana bisa dikatakan hatinya baik jika dia durhaka kepada Allah? Seorang anak yang durhaka kepada orangtua saja dikatakan hatinya buruk.

9. A : Nah.. apalagi yang durhaka kepada Allah? Bukankah banyak juga wanita yang berjilbab tapi hatinya baik..

10. A : Dan banyak juga wanita yang gak berjilbab tapi hatinya buruk??”

11. B : “Ya udah…itu terserah saya! Saya mau menjilbabkan hati dulu!!!”

12. A : “Emang hati bisa dijilbabin? Beli dimana jilbabnya nanti?

13. A : Jadi kalo ada laki2 yang disuruh memelihara jenggot, bisa2 dia nanti bilang: ‘Saya mau jenggotin hati dulu!’ Hehehehe…Alesan aja. ”

14. B : (kabuurrr….) *Ilustrasi percakapan (dari Abu Fahd)

15. Ketahuilah.. Alasan.. Enggan berjilbab karena merasa hatinya belum bersih? Ingin menjilbabi hati dulu baru kemudian menjilbabi badan?

16. Pemikiran seperti ini tidaklah BENAR, sebab hati dan badan harus diperbaiki semua.

17. Kewajiban Berjilbab tidak mensyaratkan berhati sempurna lebih dulu.

18. Sama seperti kewajiban sholat fardhu yang tidak bersyarat hatinya/akhlaknya sempurna lebih dahulu.

19. Justru dengan berjilbab, diharapkan pemakainya akan lebih mudah dalam memperbaiki hatinya.

20. Meski masih sering bermaksiat namun kewajiban menutup aurat tetap berlaku, sama dengan kewajiban2 yang lain seperti sholat, puasa, zakat, dll

21. Pria yang masih sering bermaksiat (menggunjing, mabuk, judi, berkata kotor, dll) tetap wajib sholat fardhu.

22. Begitu juga wanita yang masih sering bermaksiat tetap wajib menutup aurat (memakai jilbab), kewajiban ini tidak gugur darinya.

23. Mereka wajib meninggalkan segala maksiat, namun jika belum meninggalkan maksiat maka kewajiban2 agama pun tetap wajib mereka laksanakan.

24. Rajin sholat 5 waktu tapi sering bermaksiat itu buruk, tapi lebih buruk lagi jika tidak pernah sholat ditambah sering bermaksiat.

25. Berjilbab (menutup aurat dari pria yang bukan mahrom) tapi masih sering bermaksiat itu buruk.

26. Tapi lebih buruk lagi jika sudah tidak berjilbab ditambah sering bermaksiat.

27. Jangan berikan pembenaran BASI dengan tidak mau berjilbab tapi berdalih dengan alasan2 itu…

28. Tapi, Kalo calon suamiku gak suka gimana? “Berarti dia gak layak, didepanmu aja dia tak taat Allah, bisa jamin dibelakangmu dia jujur?

29. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake! “Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”

30. Aku belum siap pake jilbab “Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau gak kan ya… “

31. Itu kan nggak wajib dalam Islam!? “Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”

32. Allah Ta’ala berfirman,

33. “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:

34. “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.

35. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.

36. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

37. Ayat lain yang menunjukkan wajibnya jilbab,

38. “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.

39. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …”

40. (QS. An Nur: 31).

41. Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

42. Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata,

43. “Pada 2 hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita2 haid & gadis2 pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin & doa mereka

44. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka.

45. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?”

46. Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890)

47. Nah wahai saudariku muslimah, tunggu apalagi? Mengenai kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kita baca…

48. Semoga manfa’at. Beberapa disadur dari artikel Majalah Qiblati via FB @muslimindo & ditambah dari http://t.co/W68S2N0Q2a (@RumayshoCom)

Comments are closed.