“Sepakat, Kita Bodoh…” .

 

 

 

“Sepakat, Kita Bodoh…” .

1. Bismillah. Assalamu’alaikum. Apa? Aku Bodoh katamu? Aku cemen katamu? Aku cupu katamu?

Well… Ya, aku sepakat.

2. Sepakat! Aku memang bodoh.

Bodoh karena kesombongan diri
Bodoh karena ke ‘sok tahu’ an diri

3. Sepakat, aku bodoh
Tapi aku ingin menjadi manusia cerdas. Bukan orang yang merasa cerdas tapi ternyata menjadi manusia terbodoh.

4. Tapi aku mau jadi cerdas. Karena aku sadar aku bukan orang cerdas, tetapi aku ingin jadi cerdas.

Bolehkah?

5. Tapi tahukah kita, orang yang cerdas adalah orang yang tahu persis tujuan hidupnya. Lalu mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuknya.

6. Maka, jika akhir kesempatan bagi manusia untuk beramal adalah kematian, mengapa orang yang cerdas tidak mempersiapkannya?

7. Aku mau taubat dari maksiat. Tapi kenapa teman teman ku dahulu mengatakan aku bodoh, cemen, cupu dan hinaan lainnya.

8. Aku ingin ta’at, aku ingin kembali belajar Agama Islam yang telah kutinggalkan. Kenapa teman temanku melarang ku malah menghinaku?

9. Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata,

10. Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,

11. … lalu datang seorang lelaki kalangan Anshar kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya,

12. Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’

Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’.

13. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?

14. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati…

15. Kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’

16. HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Shahih Ibnu Majah 2/419 berkata : hadits hasan)

17. Lalu atas dasar apa kita semua mengklaim diri kita cerdas, padahal kita amat sangat bodoh.

18. Kita sudah mempersiapkan apa?

19. Tegur diri kita masing masing. Sudah sampai sejauh mana?

20. Waktu kita hidup semakin sedikit bos! Semoga manfa’at. Asslamu’alaikum.