“Mukena setiap hari”

Hijab syar'i dan pakai cadar

Hijab Syar'i

Hijab bukan mode

Hijab ungu syari

Hijab Syari

Hijab syar'i dan kata 2

 

“Mukena setiap hari”

Percakapan seorang ayah dengan putrinya yang baru saja lulus sma. Dalam sebuah perjalanan dari jakarta menuju Bandung.

Putri : “yah, ririn temanku itu aneh deh, masa sekarang pakaiannya lebar2 gitu. Ikut2an orang Arab kali dia. Padahal kita kan bukan di Arab, biasa aja kali jadi muslimah. Istri ustadz aja ga gitu2 amat”.

Ayah: ” nanti ayah jawab, tapi skr kita Sholat dulu”

Mereka turun dari mobil dan berjalan ke arah mesjid. Ayah sudah terlebih dahulu Kembali ke mobil, baru 10 menit kemudian putri menyusul kembali ke mobil. Merekapun melanjutkan perjalanan.

Ayah : “kenapa lama put?”

Putri: ” antri mukena yah, aku lupa bawa mukena”

Ayah: “kamu kan sudah menutup aurat dengan bajumu itu”

Putri: “ya ga syah yah, kalau ga pake mukena”

Ayah: ” tidak syah kenapa?”

Putri: ” kan Sholat harus tertutup semua aurat, kecuali wajah dan telapak tangan”.

Ayah: “menutup aurat wajib hanya saat Sholat atau wajib untuk semua muslimah?”

Putri: “wajib untuk semua muslimah yah”

Ayah: “berarti sebenarnya kamu sudah tahu apa batasan aurat, kamu sudah tahu menutup aurat itu wajib, dan kamupun tahu pakaianmu tidak bisa dipakai Sholat karena belum memenuhi kriteria syar’i”.

Putri: ” iya…”

Ayah: ” berarti Ririn yang kamu ceritakan itu sudah tahu dan sudah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Kamu tahu tidak put, mukena itu sesuatu yang unik karena hanya ada di negara kita dan beberapa negara tetangga. Sedangkan di Timur tengah sana, mereka tidak kenal mukena. Mereka memakai pakaian longgar semacam abaya. Sesuai dengan perintah Allah bahwa muslimah wajib menjulurkan jilbabnya keseluruh tubuh. Aurat tertutup dengan kain yang lebar dan tebal, karena kalau kamu pakai celana panjang, baju tangan panjang dan kerudung lilit, itu masih membentuk tubuh. Kamu tidak bisa mengelak ini karena kamupun pasti tidak berani Sholat dengan pakaian itu kan”.

Melihat Putri yang masih diam medengarkan ayah, ayah melanjutkan lagi obrolannya.

Ayah: “kami dengar, kami taat. Meskipun kamu merasa menutup aurat adalah hal yang berat, kamu sudah tahu itu wajib. Jika kamu takut meninggalkan kewajiban kita untuk Sholat 5 waktu. Apakah kamu tidak takut melalaikan kewajiban menutup aurat untuk semua muslimah?”

Putri diam tak menjawab, ayah tersenyum dan berdoa dalam hatinya. Semoga ia dikarunia Putri yang taat pada Allah. Semakin bertambah ilmunya, semakin soleha putrinya.

Putri: ” baik yah, mulai besok Putri ga usah bawa mukena deh. Putri langsung pake aja tiap hari. Kami dengar, kami taat”. Ayah tersenyum haru memandang putrinya yang semakin dewasa dan soleha.

Comments are closed.