Harta Karun Allah, Istigfar.

Sungguh telah dihikayatkan mengenai keadaan suatu kaum pada waktu sahur mereka beristigfar. Istigfar adalah sebagai penyangga kebutuhannya. Allah berfirman, “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 17-18)

Istigfar adalah pemberitahuan seorang hamba dalam bertaubat di dunia, adapun maghfirah Allah adalah pemberitahuan Allah bagi taubat hamba, dan itu tidak terjadi kecuali nanti pada hari kiamat. Istighfar ialah salah satu dari dua penentram (pengaman) yang Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Penentram pertama ialah RAsulullah dan pengaman kedua ialah istighfar.

Istigfar adalah pintu masuk untuk keluar dari setiap kesempitan dan ketenangan dari setiap kegelisahan. Allah SWT. memberikan rezeki kepada hamba dari pintu yang tidak disangka-sangka. Rasulullah SAW. menjelaskan hal itu dalam sabdanya, “Barangsiapa yang senantiasa berdzikir, Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesempitan, ketenangan dari setiap cemas dan memberikan rezeki dari pintu yang tidak ia duga.” (Abu Daud)

Terdapat riwayat yang menjelaskan keutamaan istighfar dan motivasi untuk memperbanyaknya. Bahkan Rasul mengungkapkan dengan redaksi bersumpah, Beliau bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam seharilebih dari tujuhpuluh kali.” (Al-Bukhari)

Istighfar akan bermanfaat bagi pelakunya, yaitu mereka akan mendapatkan rezeki yang banyak, diturunkan hujan sebagai pintu rezeki, banyak harta dan anak, kebun-kebun tumbuh subur dan air-air mengalir di sungai-sungai.

Allah mengingatkan hamba-hambaNya agar selalu mengharap rahmat-Nya dengan beristighfar dan taubat. Alla akan mengampuni semua dosa-dosa dan akan menerima taubat bagi orang yang bertaubat kepada-Nya. (es)

Sumber: 150 Faedah Dzikir, Muhammad Mahmud Abdullah, Pustaka Al-Kautsar